Confettis of words

the bits and sketches in life


Leave a comment

112 Menonton SWC V di Hong Kong

Sebelum akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Hong Kong untuk SHINee World Concert V, gue sempat maju mundur (gak pake cantik sayangnya). Ragu karena gue baru balik dari Jepang bulan Maret, duitnya cukup gak ya? Terus kalau gue izin ke orangtua pergi untuk nonton SHINee lagi dikasih gak ya? Alhamdulillah akhirnya dikasih izin sama orangtua, meskipun nyokap sempat khawatir karena gue pergi sendirian ke Hong Kong (kalau ke Jepang beliau gak terlalu khawatir, knowing how neat and safe the country is). Tapi kemudian gue berhasil yakinin beliau kalau insya Allah akan baik-baik saja karena gue udah pernah ke sana sendirian sebelumnya. Terus alhamdulillah berikutnya ternyata uangnya cukup, karena akhirnya dapet tiket pesawat yang murah, seperti yang gue bilang di tulisan sebelumnya. Jadi deh berangkat ke Hong Kong!

shinee-2

Mengenai tiket, gue tau udah bakal susah untuk dapat tiket di barisan depan karena gue belinya semingguan dari tanggal penjualan tiket dibuka. Karena sebelumnya di Jakarta gue udah nonton di kelas standing, untuk yang di Hong Kong duduk pun gue gak masalah. Gue juga tau venue Asia World Arena gak terlalu besar, jadi nonton di barisan belakang masih bisa melihat ke panggung dengan jelas. Gue akhirnya dapet tiket di Block 8 Row S dengan pandangan lurus ke panggung. Buat gue sih view-nya bagus dan gue bisa melihat keseluruhan panggung, beserta efek-efek cahayanya.

Sedikit tips untuk yang tertarik nonton di Hong Kong, Asia World Arena lokasinya di dekat airport dan jarak dari pusat kota ke airport bisa sampai 45 menit kalau naik bis (transportasi paling murah). Jadi jangan datang mepet-mepet, apalagi kalau kamu mau antri beli goods segala. Dari daerah Tsim Sha Tsui, gue naik bus A21 sampai halte terakhir, dilanjutkan dengan bus lain yang lewat Asia Expo-nya.

shinee-5

Salah satu alasan kenapa gue suka nonton konser di Hong Kong karena pengaturan crowd-nya yang rapi. Penonton di kelas standing diberikan queue number yang sudah tertera di tiket sejak pembelian, dan jam 4 mereka sudah harus berbaris rapi. Hall yang sedang tidak dipakai dijadikan waiting dock untuk penonton kelas standing. Karena gue duduk, gue lebih santai dan masih sempat untuk antri goods. Antrian goods-nya lumayan panjang! Gue masuk antrian jam setengah 4 dan gue akhirnya sampai di depan booth jam 5. Tapi ini masih jauh lebih mendingan dibandingkan pas antri goods di Yoyogi, saudara-saudari. Saat itu gue ngantri 3 jam di tengah-tengah cuaca dingin. jadi satu setengah jam aja gampang lah hahahaha (walau kaki pegel-pegel juga sih). Jalur pembelian goods-nya cukup efektif. Ketika mengantri kita dibelikan formulir, lengkap dengan berapa jumlah maksimal yang bisa dibeli untuk tiap jenis barang. Setelah mengisi, kita membayar di kasir (cash only) dan mengambil barangnya di booth berikutnya.

Agak susah untuk nyeritain konsernya secara kronologis, tapi gue inget banget pas lampu dimatiin, fanlight dinyalain dan member SHINee muncul, gue mulai norak dan pengen mewek. Apalagi pas liat Minho, ya Tuhan, rasa rindu yang begitu besar tersalurkan sudah. (apaan, baru juga ketemu dua bulan sebelumnya). Konser dimulai dengan dua lagu favorit gue, Hitchhiking dan Married to The Music. Aransemen Hitchhiking untuk SWC V ini ciamik sekali, dan menurut gue lagu ini emang cocok untuk jadi lagu pembuka. Lagu lain yang juga jadi favorit gue di SWC V itu Black Hole, koreografi tangannya lucu dan I love, love, love the groovy beat of the song. Saviour was also my favourite! Pas mereka lompat-lompat dan muter-muter handuk itu bikin pengen lompat-lompat juga sebenarnya. Apa daya gue duduk dan kanan kiri gue gak ada yang berdiri, jadi gue goyang-goyang kecil aja. Penampilan solonya Taemin Goodbye juga salah satu yang gue tunggu-tunggu. Taemin itu memang indah banget ya, apalagi rambutnya lagi icy blue waktu itu. He looks like a real fairy.

shinee-4

Tapi ya, ngomong-ngomong tentang LEE TAEMIN … MALAM ITU DIA NAKAL SEKALI. Waktu Ready or Not, pas member lain nari muter-muter (koreo khasnya lagu ini), dia malam sibuk tebar pesona ke arah penonton. Udah gitu di sesi yang sama, pas mereka baju putih, dia sempet buka jaketnya sambil senyam-senyum menggoda ke arah penonton. Kelakuannya malam itu lagi warbiyasak pokoknya. Tapi tentu saja bukan Taemin namanya kalau gak ribet. Setelah Goodbye, dia ganti baju dan harus balik lagi ke panggung untuk Ring Ding Dong. Dia buru-buru kan tuh untuk masuk ke formasi, dan dia hampir kepleset aja dong pas di bagian panggung yang menurun. Udah gitu dia sempet ribet sendiri sama ristleting jaketnya yang macet. Pas Everybody dia juga bermasalah sama ear-in-nya (kabelnya melintir kayaknya). Langsung dia copot dan lempar aja loh.  Sepanjang konser, gue cuma bisa gemes sendiri ngeliat kelakuan Taemin.

Di konser Hong Kong kali ini juga ada sesi mereka berkeliling dengan kereta (untuk lagu Amazing). Tiga kereta disediakan oleh penyelenggara. Jjong dan Onew di satu kereta, Taemin dan Key berdua, dan Minho sendirian. Yang duduk di baris A bener-bener dapet rezeki melimpah malam itu karena SHINee melintas deket banget di depan mereka! Minho dan Key beberapa kali bersalaman dengan penonton, dan lagi-lagi Taemin bertingkah dengan melakukan aegyo di depan Shawol. Berbeda dengan yang di Indonesia, di Hong Kong mereka berkeliling sambil membagi-bagikan bola bertanda tangan.

Untuk menyambut ulang tahun SHINee tanggal 25 Mei, Shawol Hong Kong juga menyiapkan beberapa proyek. Salah satunya ketika lagu Replay, penonton diberikan kipas dengan wajah member SHINee di dua sisi. Satu sisi wajah mereka era debut dan di sisi lainnya pas era 1of1. Sayangnya proyek ini gak begitu jalan karena sepertinya gak semua Shawol kebagian kipasnya. Proyek lain adalah balon dengan LED untuk lagu Aside. Sayang gue gak bisa foto tapi itu cantiiiiik banget. Member SHINee terlihat aware sama proyek ini, dan Minho juga setelah lagu selesai mengacungkan jempol sebagai bentuk terima kasih ke penonton. Untuk encore, kami pun menyanyikan lagu ulang tahun dalam bahasa Korea.

shinee-1

Kalau dari segi penampilan, SHINee memang gak pernah mengecewakan. Makanya nonton konser mereka tuh selalu nagih. Vocal-wise, I think we all agree that they have one of the best harmonizations in K-pop. Dari segi koreografi, mereka berlima juga gak pernah keliatan kesusahan untuk melakukan koreo yang sulit kayak Everybody atau yang membutuhkan properti kayak Dream Girl. Menurut gue, selalu ada detil yang menarik untuk ditonton dari setiap performance SHINee. Sayangnya untuk konser di Hong Kong, beberapa lagu gak dibawain, misalnya Lucky Star sama Punch Drunk Love. Jadi beruntung kita yang nonton di Jakarta bisa dapet setlist yang lengkap.

Ada yang nanya di Twitter, lebih seru mana, konser JAT atau SWC V? Kalau dari segi setlist, gue lebih suka SWC V ya. Banyak lagu yang gue suka dibawain. Dari segi outfit juga gue lebih suka SWC V, karena entah kenapa kalau grup K-pop konser di Jepang outfitnya suka gak sesuai ama selera gue. Untuk VCR gue juga lebih suka SWC V yang warna-warni dan dinamis. Tapi dari segi lain, mereka lebih interaktif sama penonton Jepang (tentu saja karena faktor bahasa). Pas JAT ada sesi tanya jawab dengan fanlight dan mereka banyak bercanda dengan penonton. Lalu juga untuk tata panggung, JAT lebih gila-gilaan (remember ABOAB?). Di JAT juga ada konfigurasi setiap lagu dan VCR dengan fanlight. Tiap rangkaian tur punya kekhasannya masing-masing, jadi susah juga kalau ditanya lebih seru yang mana.

3 SHINee concerts in six months. I could never be more grateful for the amazing experience and trips. Lalu apa sudah cukup mengejar SHINee-nya? Hahahaha kayaknya belum ya. I’m still craving for more of their live performances! Saatnya nabung untuk SWC VI, I guess? 🙂

shinee-3